RSS

Tag Archives: otrik murah

Oven Emak Vio

Yak! Inilah senjata utama saya dalam hal manggang memanggang, Cosmoven. Suatu ketika saya ketiban rejeki menang arisan lalu langsung jalan-jalan ke PVJ. Pucuk dicinta ovenpun tiba, ternyata ada oven listrik yang penampakannya keren abis, jauh lebih kece dibanding oven Kirrin idaman. Baiklah, langsung deh dibungkus.

Ini namanya cinta pada pandangan pertama, sekali liat langsung bungkus. Apalagi, wattnya lebih kecil dibanding Kirrin. Duh, kalau di komik Jepang, mata saya udah berubah lope-lope deh hahaha… (Abaikan ya alasan bahwa sebenarnya oven ini lebih murah dari Kirrin dengan spesifikasi yang sama wekekeke…).

oven listrik

cantik, slim, so sexy hehehe... *racun mode on*

Spesifikasi secara umum sih lupa, nanti di update kalau udah mantengin kardusnya ya. Ini ada api atas api bawah, masing 375 watt jadi totalnya kalau menyala bersama 750 watt saja. Bisa dipake buat segala macam membakar, memanggang, atau sekadar memanaskan. So far semua oke.

Hmmm… ada juga sih kelemahannya. Si cosmoven ini agak susah on, susah panas. Ini pengaruh daya listrik di rumah yang nggak stabil dan kebiasaan saya baking jam 5 sore (maaf ya PLN hiks…). Jadi kalau mau hasil panas yang maksimal, kudu dipanasin dulu sekitar 15-20 menit (bandingkan dengan oven tangkring yang cukup 5-10 menit).

Panel sebelah kanan ada 3 tombol, pertama untuk penunjuk suhu, ke dua mengatur api, dan paling bawah berfungsi sebagai timer. Untuk suhu sebenernya saya nggak percaya 100 persen sih, kadang masih suka nipu. Selama ini pakai feeling aja kalau baking. Misal di resep suhu 180, saya pakai 200 aja. Hasilnya alhamdulillah ga gosong (masa iya sih gosong lagi, gosong deui :p). Tombol pengatur api punya tiga pilihan,  api atas saja, api bawah saja serta api atas dan bawah. Saya sih jarang menggunakan api atas, kecuali 10 menit terakhir biar topping agak krispi.

Nah, tombol paling bawah ya timer. Pengatur waktu ini bisa disetting sampai 60 menit. Untuk membuat cake dengan loyang loaf yang tebel, baru deh setting 60 menit dipakai, 15 menit memanaskan selanjutnya baru deh adonan masuk. Awalnya rada terganggu lho dengan bunyi tik-tik di timernya, apalagi kadang udah mati pun masih bunyi. Ternyata setelah diselidiki (taelah kayak detektif aja), bunyi tik tik nya tetep bakal bunyi sepanjang elemennya masih panas. Kalau sudah dingin ya diem sendiri kok hehehe…

oven listrik hemat

Oya, kalau beli oven ini udah dapet tray kawat, tray yang bisa difungsikan sebagai loyang juga, serta sosodok (halah ini apa bahasa internasionalnya ya?). Itu lho yang buat ngangkat loyang (di foto atas, gambar kanan atas). Sejauh ini memuaskan saja buat saya yang semangat bakingnya Senin-Kamis hihihihi…

 
64 Comments

Posted by on April 25, 2012 in Alat Tempur, Cerita dari Dapur Hangus

 

Tags: , , , , , , , , , ,